Resensi novel "Perahu Kertas" karya Dee
Judul : Perahu Kertas
Pengarang :
Dee (Dewi Lestari)
Tokoh Dalam Novel :
1.
Keenan:penyerah, baik
2.
Kugy : riang dan ceria, baik, tidak
mudah menyerah
3.
Noni:baik, pendukung
4.
Eko:baik, pendukung
Latar Dalam Novel
1.Waktu : Masa Kini
2. Tempat:kampus
3. Situasi : Menyenangkan, Mengharukan
Sudut Pandang : Orang ketiga pelaku orang pertama
Alur cerita / Plot : Maju
Sinopsis:
Dimulai dengan kisah
seorang anak muda bernama Keenan. Ia seorang remaja yang baru saja
menyelesaikan sekolah menengah atas-nya di Belanda, tepatnya di Amsterdam.
Keenan menetap di Negara tersebut selama hampir 6 tahun lamanya, bersama sang
nenek. Keenan terlahir dengan cita-cita menjadi pelukis.
Kugy juga merupakan sosok yang eksentrik pun
nyentrik. Ia akan sangat mudah dikenali jika ada di dalam kerumunan. Kugy
menggilai dongeng dan kisah klasik. Sedari kecil ia bercita-cita menjadi
seorang penulis dongeng. Ia memiliki sejumlah koleksi buku dongeng,
ingin penjadi seorang perancang dongen pun juru dongeng. Namun di tengah
impiannya yang menggebu, kenyataan memaksanya sadar bahwa penulis dongen bukan
profesi yang banyak menghasilkan materi. Kugy dipaksa untuk menyimpan mimpinya demi sebuah rasionalitas pun
realisme. Meski demikian, tokoh Kugy ini tidak patah arang. Ia mencintai dunia
tulis-menulis.
Pertemuan antara kedua
tokoh ini tak terlepas dari tokoh lain yakni Noni dan Eko. Noni tokoh pendukung
cerita yang merupakan sahabat dekat Kugy. Sementara itu, Eko adalah sepupu
Keenan.
Diam-diam,
mereka saling mengagumi. Kugy yang senang bercerita lewat dongeng merasa takjub
bertemu dengan Keenan, seseorang yang mampu bercerita lewat gambar. Mereka diam-diam jatuh cinta dalam diam. Kugy
telah memiliki pacar bernama Ojos atau Joshua. Sementara itu, Keenan yang belum
memiliki pasangan, hendak dijodohkan dengan tokoh bernama Wanda. Wanda sendiri
adalah seorang Kurator. Hal ini yang membuat Eko juga Noni bersemangat
mendekatkannya dengan Keenan yang jago melukis.
Persahabatan Kugy,
Keenan, Eko dan Noni berjalan apa adanya. Namun lambat laun mereka
renggang.
Lain lagi dengan Keenan, ia juga sibuk dengan
kehidupannya termasuk kedekatannya dengan Wanda. Pada mulanya, hubungan mereka
baik-baik saja. Namun, beberapa waktu
hubungan tersebut menjadi pelik dan menghentak Keenan. Sebelum
pergi, Kugy memberi Keenan buku dongeng “Jenderal Pilik dan Pasukan Alit”.
Keenan membawanya ke Bali. Di tempat Pak Wayan, perlahan Keenan membangun hidup
dan mimpinya kembali. Ia hidup bersama banyak seniman dan menjadikan naluri
seninya dalam melukis semakin terasah. Di Bali, Keenan mengagumi Luhde Laksmi,
keponakan Pak Wayan. Pada akhirnya, Setelah beberapa waktu, Keenan menjadi
salah satu pelukis yang karyanya diburu. Ia menciptakan serial lukisan yang
digemari kolektor.
Sementara itu, selepas kuliah Kugy kembali ke
Jakarta dan menjadi seorang Copywriter. Ia kemudian menjalin hubungan dengan
atasannya yang juga merupakan karib kakaknya. Ia dan Remi menjalin hubungan
meski diam-diam Kugy masih sering mengenang Keenan. Sampai suatu waktu, Kugy
kembali bertemu dengan Keenan yang terpaksa meninggalkan Bali karena ayahnya
terkena serangan stroke. Keenan harus melanjutkan perusahaan ayahnya. Pertemuan
Kugy dan Keenan di kondisi yang berbeda ini membuat mereka tak bisa lagi
menahan perasaan masing-masing.
Comments
Post a Comment