Penyakit Kanker Prostat

Penjelasan
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki. Hal ini terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan mulai berkembang di luar kendali. Sel ini dapat menyebar secara metastasis dari prostat ke bagian tubuh lainnya, terutama tulang dan lymph node. Kanker prostat dapat menimbulkan rasa sakit, kesulitan buang air kecil, disfungsi ereksi dan gejala lainnya.
Jumlah kanker prostat sangat bervariasi di dunia, namun jarang terjadi di Asia Timur dan Selatan; sering terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Menurut American Cancer Society, kanker prostat paling jarang di pria Asia dan paling sering terjadi di orang hitam, dan orang Eropa di tengahnya.
Pada penderita ditemukan rasio plasma vitamin B12 yang sangat rendah.
Diagnosis
Alat diagnosis utama untuk menegakkan diagnosis kanker prostat adalah pemeriksaan melalui rektum dengan jari, pemeriksaan kadar PSA (prostate specific antigen) darah dan pemeriksaan ultrasonografi melalui rektum atau TRUS (transrectal ultrasound). Umumnya kanker prostat terletak pada zona perifer kelenjar prostat dan dapat terdeteksi dengan pemeriksaan melalui rektum dengan jari. PSA adalah enzim protease yang mirip kalikrein yang hampir secara eksklusif hanya dihasilkan oleh kelenjar prostat. Kadar PSA darah akan meningkat pada penderita kanker prostat, selain itu dapat pula meningkat pada penderita pembesaran prostat jinak, radang prostat atau pada beberapa kondisi bukan kanker lainnya. Pemeriksaan ultrasonografi prostat pada penderita kanker prostat dilakukan untuk melihat adanya gambaran tumor ganas pada prostat dan sebagai sarana untuk melakukan biopsi prostat. Biopsi prostat merupakan prosedur pengambilan sedikit jaringan kelenjar prostat untuk mengetahui adanya sel kanker.
Tidak semua pembesaran prostat adalah kanker prostat, karena dengan bertambahnya umur, maka prostat akan membesar. Pada lelaki berusia mulai 55 tahun sebaiknya dilakukan pemeriksaan USG dari luar tubuh, bukan dengan USG melalui dubur. Jika hasilnya Prostat Membesar Sesuai Umur, maka hal tersebut adalah normal. Jika semakin membesar, maka mungkin mengalami Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) dimana cukup minum obat oral. Jika semakin membesar lagi, maka mungkin perlu dilakukan pemeriksaan PSA dan jika perlu pemeriksaan free-PSA/PSA untuk menentukan apakah kondisi tersebut adalah BPH atau Kanker Prostat. Dianjurkan untuk melakukan Pemeriksaan USG jangan hanya Prostat saja, tetapi Pemeriksaan USG Lower Abdomen yang meliputi juga kondisi Ginjal dan Kandung Kemih, karena jika ada batu dan belum menyumbat, maka bisanya tidak ada gejala apapun dan biayanya tidak berbeda jauh dengan Pemeriksaan USG Prostat saja. Bagi yang overweight apalagi Obes dan jarang berolahraga dianjurkan untuk melalukan Pemeriksaan USG Full Abdomen, karena mungkin saja terjadi Fatty Liver (Pelemakan Hati).
Penapisan
Prostat secara normal membesar sesuai dengan usia. Jadi pembesaran yang terjadi bisa saja normal bisa saja kemungkinan tumor/kanker. Untuk mengetahui pembesaran prostat normal atau tidak, maka perlu USG prostat yang biayanya jauh lebih murah daripada penapis tumor. Jika masih di bawah 4 milimeter, jelas normal, antara 4 hingga 10 milimeter kemungkinan besar pembesaran sesuai dengan usia, lebih dari 10 milimeter mungkin tumor, tetapi bisa saja sangat jinak dan tidak perlu pembedahan, hanya perlu pengobatan agar tak menjadi bertambah besar dan mengganggu buang air kecil, pada kondisi ini mungkin perlu diadakan penapisan tumor (screening).
Penapisan kanker prostat adalah suatu usaha untuk menemukan kanker yang tidak dicurigai atau tanpa/belum adanya gejala, yang mana mungkin memerlukan tindak lanjut invasif hingga biopsi, dengan pengambilan contoh sel. Yang pertama kali harus dilakukan adalah tes darah PSA (prostate-specific antigen), jika positip, maka dilakukan tes Free PSA, ratio keduanya menentukan kondisi adanya kanker atau tidak, selanjutnya mungkin diperlukan pemeriksaan melalui dubur secara digital (digital rectal exam atau DRE). Beberapa penapisan masih kontroversial dan pada beberapa orang mungkin tidak perlu, konsekuensinya mungkin membahayakan pasien. Penapisan berkala menggunakan DRE atau PSA tidak ditunjang bukti bahwa ada keuntungan terhadap tingkat kematian.
United States Preventive Services Task Force (USPSTF) merekomendasikan tes PSA untuk mengetahui adanya kanker prostat pada orang yang terlihat sehat berapapun usianya. Mereka menyimpulkan hal ini bermanfaat dibandingkan bahayanya. Centers for Disease Control and Prevention mengamini kesimpulan tersebut. Walaupun demikian hal ini tidak perlu ditiru oleh orang Indonesia yang resiko terkena kanker prostatnya jauh lebih kecil dari mereka, tetapi sebaiknya pria Indonesia mulai usia 55 tahun melakukan USG prostat. American Society of Clinical Oncology dan American College of Physicians merekomendasikan penapisan tidak dilakukan pada mereka yang harapan hidupnya tinggal 10 atau 15 tahun, karena kanker prostat perkembangannya termasuk lambat, sementara bagi mereka yang harapan hidupnya lebih besar perlu mempertimbangkan untung ruginya. American Urological Association (AUA 2013) memberikan petunjuk untuk menimbang manfaat pencegahan kematian akibat kanker prostat sebesar 1 dari setiap 1000 laki-laki yang ditapis dalam periode 10 tahun dengan bahaya-bahaya yang diketahui berhubungan dengan tes diagnosis dan tata laksananya. AUA merekomendasikan pengambilan keputusan untuk penapisan pada mereka yang berusia 55 hingga 69 tahun didasarkan keputusan bersama antara dokter dan pasien, dan jika penapisan dilakukan, maka penapisan dilakukan tidak lebih sering daripada 2 tahun sekali.
Penyebab
Kurang jelas apa yang menyebabkan kanker prostat. Dokter meyakini bahwa kanker prostat dimulai ketika beberapa sel prostat menjadi tidak normal. Mutasi sel yang tidak normal tersebut menyebabkan sel tumbuh lebih cepat daripada sel normal. Ketika sel normal mati, maka sel ini tidak akan mati. Akumulasi dari sel yang tidak normal ini membentuk tumor yang dapat tumbuh untuk menyerang jaringan di sekitarnya. Beberapa sel yang tidak normal tersebut dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
Faktor resiko
Beberapa faktor yang mungkin meningkatkan peluang mengalami kanker prostat antara lain:
Berusia tua. Kanker prostat biasanya menyerang laki-laki berusia 65 tahun.
Sejarah keluarga dengan kanker prostat. Jika anda memiliki keluarga yang mengalami kanker prostat, maka risiko anda akan meningkat untuk mengalaminya juga.
Obesitas. Laki-laki yang memiliki kanker prostat dan memiliki berat badan yang berlebihan akan sulit untuk dilakukan perawatan medis.
Gejala
Kanker prostat mungkin saja tidak menimbulkan gejala apa pun pada tahap awal. Gejala kanker prostat akan muncul ketika prostat terlalu besar atau membengkak dan mulai memengaruhi uretra. Beberapa tanda dan gejala yang muncul ketika ini terjadi adalah:
®    Lebih sering buang air kecil, terutama saat malam hari
®    Merasa nyeri saat buang air kecil
®    Merasa kandung kemih selalu penuh
®    Darah dalam urin atau air mani
®    Tekanan saat mengeluarkan urin berkurang
®    Bengkak pada kaki
®    Ketidaknyamanan pada area pinggul
®    Nyeri tulang
Biasanya, tanda maupun gejala kanker prostat akan muncul ketika kanker sudah menyebar keluar dari prostat. Tapi gejala-gejala di atas tidak selalu disebabkan oleh kanker prostat. Kondisi di atas bisa saja disebabkan oleh infeksi saluran kencing.
Hingga kini, penyebab munculnya kanker prostat masih belum diketahui. Tapi faktor keturunan atau genetika dan usia seseorang bisa meningkatkan risiko munculnya kanker prostat.
Waspadai 10 Tanda Awal Kanker Prostat
1. Sulit berkemih
Bisa berupa perasaan ingin berkemih tapi tidak ada yang keluar, berhenti saat sedang berkemih, ada perasaan masih ingin berkemih atau harus sering ke toilet untuk berkemih karena keluarnya sedikit – sedikit. Gejala ini akibat  membesarnya kelenjar prostat yang ada di sekitar saluran kemih karena ada tumor di dalamnya sehingga mengganggu proses berkemih. Kelenjar prostat akan makin besar seiring bertambahnya usia seseorang. Karena itu, periksa diri ke dokter untuk membedakan apakah hanya pembesaran prostat ataukah kanker.
2. Nyeri saat berkemih
Problem ini juga akibat adanya tumor prostat yang menekan saluran kemih. Namun, nyeri ini juga bisa merupakan gejala infeksi prostat yang disebut prostatitis. Bisa juga tanda hiperplasia prostat yang bukan merupakan kanker.
3. Keluar darah saat berkemih
Gejala ini jarang terjadi, namun jangan diabaikan. Segeralah periksa ke dokter meski darah yang dikeluarkan hanya sedikit, samar – samar atau hanya berwarna merah muda. Kadangkala infeksi saluran kemih juga bisa menyebabkan gejala ini.
4. Sulit ereksi atau menahan ereksi
Tumor prostat bisa saja menyebabkan aliran darah ke penis yang seharusnya meningkat saat terjadinya ereksi menjadi terhalang sehingga susah ereksi. Bisa juga menyebabkan tidak bisa ejakulasi setelah ereksi. Tapi sekali lagi, pembesaran prostat bisa saja menyebabkan munculnya gejala ini.
5. Darah pada sperma
Gejala ini, seperti darah pada urin, bisa timbul tidak terlalu jelas. Darah tidak dalam jumlah banyak dan hanya menyebabkan warnanya berubah menjadi merah muda. Meski begitu patut diwaspadai
6. Sulit Buang Air Besar (BAB) dan ada masalah saluran pencernaan lainnya
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih dan di depan rektum. Akibatnya, bila ada tumor pencernaan akan terganggu. Namun perlu diingat, sulit BAB yang terus menerus terjadi juga bisa menyebabkan pembesaran prostat karena terjadi tekanan pada kelenjar secara terus menerus. Sulitnya BAB dan gangguan saluran cerna bisa juga mengindikasikan kanker usus besar.
7. Nyeri terus menerus di punggung bawah, panggul atau paha dalam bagian atas
Sering, kanker prostat menyebar di wilayah-wilayah ini, yaitu pada punggung bawah, panggul dan pinggul sehingga nyeri yang sulit dijelaskan di bagian ini bisa menjadi tanda adanya gangguan
8. Sering berkemih di malam hari
Jika Anda sering terbangun di malam hari lebih dari sekali hanya untuk berkemih, periksalah segera ke dokter.
9. Urin yang menetes atau tidak cukup kuat
Gejala ini mirip inkontinensia urin (ngompol). Urin tidak dapat ditahan hingga perlahan keluar dan menetes. Atau kalau pun keluar aliran tidak cukup kuat.
10. Usia di atas 50 dan mempunyai faktor risiko
Karena tidak menimbulkan gejala maka pria yang memiliki faktor risiko sebaiknya memeriksakan diri secara rutin. Faktor risiko ini termasuk adanya anggota keluarga yang menderita kanker terutama jika itu sang ayah,  obesitas/kegemukan dan merokok merupakan salah satu faktor risiko kanker prostat.
Pencegahan dan Pengobatan
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker prostat adalah menjaga kesehatan, menjaga berat badan tubuh, banyak minum air, mengurangi depresi, olahraga teratur, dan mengurangi konsumsi alkohol, daging, serta lemak.
Dalam perawatan kanker prostat, ada beberapa pemilihan metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter. Di antaranya adalah kemoterapi, radiasi, terapi hormon, operasi, dan transurethral resection of the prostate (TURP, digunakan pada tahap awal penyakit untuk membuang jaringan yang menghalangi saluran kemih). Pemilihan jenis pengobatan berbeda-beda antara satu pasien dengan pasien lainnya karena sangat dipengaruhi oleh usia, kondisi kesehatan secara umum, perkembangan kanker, manfaat dan efek samping terapi.[6] Terapi hormon digunakan untuk mencegah tubuh memproduksi hormon testosteron yang dapat merangsang perkembangan sel kanker. Sedangkan, kemoterapi umumnya digunakan pada kasus kanker prostat yang telah menyebar ke bagian tubuh lain sehingga harus dicegah perkembangannya dengan menggunakan bahan kimia.
10 Cara Mencegah Kanker Prostat Secara Alami Sejak Dini
1. Perbanyak air putih
Air putih memang sangat penting dan krusial untuk tubuh. Manfaatnya bukan hanya untuk organ prostat saja, namun bagian tubuh lain. Dengan mengkonsumsi air putih banyak, akan memperlancar pembuangan dan saluran saluran yang ada di dalam tubuh lancar. Tempat pembuangan air urin juga bersih, ginjal menjadi sehat, kulit menjadi lembab. Biasanya orang yang cukup minum warna air urinnya adalah putih bening.  Asupan air putih yang diperlukan oleh tubuh antara 6 sampai 8 gelas.
2. Minum jus buah delima
Buah delima memiliki khasiat yang cukup berguna untuk tubuh. Bahkan jus ini bisa berguna untuk menurunkan resiko dan tingkat PSA pada pria.  Asupan yang di perlukan adalah sebanyak 8 gelas perhari.
3. Perbanyak makan sayuran dan buah buahan
Sayuran hijau ternyata bisa menurunkan resiko kanker prostat. Kandungan zat makanan seperti fruktosa dan lycopene pada tomat berguna menekan dan menurunkan resiko kanker prostat. Bahkan jika anda sudah terkena kanker prostat, kandungan ke dua zat ini bisa membantu mengecilkan ukuran tumor prostat tersebut. Jenis makanan tersebut seperti brokoli, kobis, kembang kol, apel, buah beri, melon serta semangka.
4. Perkaya dengan makanan kaya Zinc
Makanan yang mengandung zink membantu mengurangi pembesaran pada prostat. Hal ini di sebakan karena kelenjar yang ada pada prostat memerlukan zat zink lebih banyak dari pada organ tubuh lainnya. Zat tersebut bisa mengubah metabolism hormone steroid, yang mana mampu mengurangi pemsebsaran prostat. Beberapa contoh makanan yang memiliki kandungan kaya zink adalah minyak gandum dan biji labu.
5. Konsumsi makanan kaya vitamin D
Makanan yang mengandung gizi vitamin D akan membantu kesehatan prostat. Beberapa makanan yang kaya akan vitamin D adalah kacang almond, biji labu, slada swiss, mustard greens, bayam, minyak nabati, hazelnut, alpukat serta brokoli.
6. Konsumsi makanan kaya vitamin E
Pertumbuhan sel kanker cenderung cepat. Meskipun kanker yang menjadi penyebab kanker prostat memiliki fluktuasi perkembangan yang lambat, namun lebih baik untuk semakin memperlambatnya, agar resiko semakin kecil. Setelah kanker kecil, bisa melakukan kemoterapi untuk menghancurkannya. Salah satu zat yang bisa membantu memperlambat kanker adalah vitamin E. Di dalam setiap vitamin E terdapat zat anti oksidan yang bisa melambatkan dan mengurangi resiko segala jenis kanker.
7. Menggunakan obat obatan herbal
Obat obatan herbal juga bisa membantu mengurangi pembesaran kanker prostat. Beberapa jenisnya adalah palmetto yang memiliki kegunaan untuk menghambat DHT dan menurunkan tingkat esterogen di dalam tubuh. Jenis lain seperti pygeum bisa membantu menghambat pembesaran prostat. Bahan dasar zat ini adalah dari kulit pohon. Serta ada cernilton yang membantu mengobati peradangan pada prostat. Bahan dasar dari cernilton ini adalah sari gandum.
8. Kurangi makanan yang mengandung kolestrol
Makanan yang mengandung kolestrol dalam tubuh pria akan dirubah menjadi testosterone. Ketika jaringan prostat yang mengalami pembesaran, kandungan kolestrol di dalamnya sangat banyak. Untuk itu di sarankan untuk mengurangi makanan yang mengandung kolestrol serta yang berlemak tinggi.
9. Kurangi makanan yang mengandung lemak
Lemak yang masuk ke dalam golongan lemak jahat atau biasa di sebut dengan lemak HDL bisa berkembang menjadi kolestrol. Padahal sudah di sebutkan bahwa dalam tubuh pria, kolestrol bisa berubah menjadi testoteron. Untuk itu kurangilah konsumsi lemak, terutama lemak hewani sebab tingkat kandungannya sangat tinggi. Beberapa makanan yang mengandung lemak tinggi adalah daging merah segar, ikan, dan ayam.
10. Rutin berolahraga
Trik hemat dan sehat yang bisa anda lakukan adalah sempatkan diri utuk berolahraga minimal satu minggu 2 kali. Dengan melakukan ini mampu meringankan resiko kanker prostat. Sudah banyak dokter yang mengatakan bahwa lelaki yang memiliki tubuh sehat dan bugar mengalami resiko kanker prostat lebih kecil.

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel “Spring in London”

Lirik Golgota, Tempat Tuhanku Disalib (PS 487)

Resensi Novel "Chairul Tanjung Si Anak Singkong" Karya Tjahja Gunawan Diredja