Resensi Novel “Heroes of Olympus: The Lost Hero”

Image result for Heroes of Olympus: The Lost Hero

Penulis : Rick Riordan
Penerbit: Mizan Fantasi (Terjemahan Indonesia)
Tahun : 2012 (April, cetakan II)
Kota : Jakarta
Ukuran : 21 cm x 14 cm
Tebal : 600 halaman
ISBN : 978-979-433-653-3
Harga : Rp 60.000

Karya-karyanya

Seri Percy Jackson and the Olympians
Buku utama
• The Lightning Thief – 28 Juni 2005 sampul tebal, 21 Maret 2006 sampul tipis
• The Sea of Monsters – 3 Mei 2006
• The Titan's Curse – 1 Mei 2007
• The Battle of the Labyrinth – Amerika Serikat 6 Mei 2008, Britania Raya 3 Juli 2008
• The Last Olympian – 5 Mei 2009
Buku penduung
• The Demigod Files – 10 Februari 2009
• Demigods and Monsters – 10 Februari 2009
• The Ultimate Guide – 19 Januari 2010
Seri The 39 Clues
The Maze of Bones – 9 September 2008

1.      Kepengarangan

Rick Riordan telah lima belas tahun menjadi guru Sejarah dan Bahasa Inggris di sekolah menengah negeri dan swasta di San Fransisco Bay Area dan Texas. Bahkan pada 2002, dia dianugerahi Master Teacher Award oleh sekolah Saint Mary's Hall. Karya fiksi dewasanya pernah memenangi tiga penghargaan nasional dalam genre misteri, yaitu Edgar, Anthony, dan Shamus. Fiksi-fiksi pendeknya pun pernah dimuat pada Majalah Misteriy Mary Higgins Clarkdan Majalah Mistery Ellery Queen. Rick Riordan sekarang menjadi penulis full-time dan tinggal di San Antonio dengan istri dan kedua putranya.

Seri Percy Jackson yang pertama, The Lightning Thief merupakan New York Times Notablepada tahun 2005. Hak film layar lebarnya telah dibeli oleh Twentieth Century Fox dan sudah tayanh pada Februari 2010. The Sea of Monster, The Titan's Curse, The Battle of the Labyrinth, dan The Last Olympians adalah seri-seri yang telah diterbitkan.

2.      Tujuan Pengarang

Tujuan Rick Riordan menulis buku ini karena ia sangat menyukai mitologi Yunani dan ia juga gemar menulis.

3.      Tujuan Resentator

Tujuan penulisan resensi adalah menyampaikan kepada pembaca tentang kualitas hasil karya atau sebuah buku, apakah pantas mendapat sambutan masyarakat atau tidak (menginformasikan kualitas). Simpulan resensi biasanya berusaha meyakinkan pembaca agar membaca buku yang diulas.

            Sinopsis

Jason Grace, tersadar ketika dirinya berada di sebuah studi wisata tanpa ingatan kecuali mengetahui namanya Jason. Dia diyakini oleh dua orang yang mengaku temannya, Piper si cewek berantakan dan Leo, si pembuat onar. Tiba-tiba, mereka diserang oleh para roh badai yang akhirnya menculik Pak Pelatih Hedge dan ditolong oleh sekumpulan orang muda yang mengaku sedang mencari Percy Jackson.

Segera, mereka bertiga dibawa ke sebuah perkemahan khusus para demigod–Perkemahan Blasteran, dimana Piper diakui sebagai anak Aphrodite, dan Leo sebagai anak Hephaestus. Jason sendiri, kemudian diketahui sebagai anak Jupiter, wujud Romawi dari Zeus. Mereka bertiga diinterogasi banyak hal, dan diketahui bahwa Hera–atau Juno, diculik dari Olympus pada saat Olympus menutup semua koneksi antara dewa dengan para demigod-nya. Jason mendapat mimpi bahwa ia harus menyelamatkan Hera, atau Juno, karena telah melakukan suatu perjudian yang berbahaya.
Disitulah ketahanan mereka akan diuji, apakah mereka dapat menyelamatkan Hera, atau malah membuat  sang Dewi Bumi bangun, untuk memusnahkan kejayaan Olympus?

Keunggulan

Kelebihan yang di temukan di buku pertama serial “The Heroes of Olympus” ini, pengembangan tokoh yang lebih dalam dan gaya bahasa yang berbeda dari serial sebelumnya “Percy Jackson & The Olympians”. Banyak aksi seru yang dihadirkan sepanjang jalan cerita. Keanehan Jason yang selalu menyebut dewa Yunani dengan nama yang diberikan oleh Roma juga membuat saya penasaran. Cukup menarik bagi saya, mengetahui gaya bercerita Rick Riordan website yang cukup berbeda, sedikit sekali candaan atau komentar sarkastis dalam dialog antar karakter.

Kelemahan

Kekurangan buku ini adalah cerita mudah ditebak jalan ceritanya. Tebakan saya karena buku ini masih merupakan awal dari serial yang masih belum diketahui akhirnya. Meski latar belakang masing-masing tokoh cukup kelam dan tragis, alur cerita buku ini masih kurang tragis.

Penutup


Kesimpulan, buku ini layak dibaca, sebagai kelanjutan dari serial sebelumnya dan pembuka serial baru. Kisah baru yang cukup segar, berbalikan dari gaya bahasa di serial sebelumnya, membuat ingin terus membaca dan tidak sabar untuk menyelesaikannya. Bagi penggemar mitologi seperti, kisah berlatar belakang modern seperti ini, lebih terasa dan mudah dicerna, karena kebudayaan yang dibawakan begitu dekat dengan masa kini. Rekomendasi saya, baca serial sebelumnya jika kamu sudah selesai membaca buku ini. Kamu akan menemukan keutuhan cerita jika pernah membaca serial sebelumnya.

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel “Spring in London”

Lirik Golgota, Tempat Tuhanku Disalib (PS 487)

Resensi Novel "Chairul Tanjung Si Anak Singkong" Karya Tjahja Gunawan Diredja